Selasa, 10 Februari 2015

ketika saat itu tiba

11022015

pernah kau merasa saat tidak ada lagi yang kau inginkan karena semua sudah cukup untukmu.. bahkan lebih dari cukup?
pernahkah kau merasa Tuhan begitu sayang padamu ... memenuhimu dengan berkat yang berkelimpahan...

apa yang paling kamu inginkan di dunia ini?
ada kah yang lebih bernilai dari rasa damai di hati ?

kita tidak pernah tau kapan doa-doa kita dijawab oleh Tuhan,
bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagiNya
sekian tahun aku menunggu dalam harapan... dan Tuhan menjawab doa ku
mungkin Dia kasihan padaku...
mungkin belas kasihanNya padaku

yang jelas... aku berterima kasih sekali
Dia sumber gembira ku
Dia sang pemilik hati yang mampu mengubah hati..

Terima Kasih Tuhan
semoga belum terlambat untukku untuk membahagiakan orang-orang yang ku sayangi..

Selasa, 06 Januari 2015

Wanita dalam Cermin

07012015

2 malam yang lalu aku bermimpi aneh sekali.
Biasanya aku sering memimpikan orang lain, entah itu keluarga, teman, bahkan artis sekalipun hehehe.. semua pernah ku mimpikan.
Tapi 2 malam yang lalu aku justru bermimpi melihat diriku sendiri. Entah aku atau bukan.. seperti bercermin... wajahnya sangat mirip denganku.. hanya yang membedakan adalah wanita itu berkulit sawo matang, wajahnya halus, memakai baju berwarna jingga memandangku sambil tersenyum. Matanya hangat bersahabat, mata dan senyumnya memberikan kombinasi kebijaksanaan dan ketenangan. Aku tertegun memandangnya...  Aku terbangun dan masih mengingat jelas mimpi itu, hm... apa maksudnya? apa artinya?
aku mengaguminya... mengagumi wanita dalam mimpi ku itu.. siapa dia? kembaranku? jika memang mimpi itu hanya bunga tidur kenapa pikiranku belum bisa lepas dari mimpi itu...

Selasa, 23 September 2014

Forever Young


Lamaaaaaa banget gak nulis di blog.. mungkin 6 bulan yang lalu kali y ...hehehe...untung masih ingat kalo punya blog.
Berawal dari seseorang yang menanyakan alamat blog ku, agak malu-malu juga aku membaginya.. bukan apa-apa... untuk aku yang aslinya seorang yang pemalu (ceile...pemaluuuu...huuuu).. sebenarnya gk mudah buat ku membuka diri... takut ketahuan asli nya hahaha...yg ada ntar orang malah lari lagi.....
jadi ku buka lagi blog ini..ku entry lagi 2 artikel ku yang belum ku share di sini biar menuh-menuhin blog.

cerita bberapa hari ke belakang ...boleh y...
bertemu dengan teman-teman SMP ternyata membawa warna sendiri dalam kehidupanku. Mengingat kembali orang per orang, kebiasaan dan rutinitas yang dulu pernah terjadi... menggali lagi memori..satu demi satu... menimbulkan keasikan sendiri ternyata buatku.

Membuka kembali lemari lamaku seperti menemukan harta karun, karena buku agenda, diary yang sudah ada sejak aku SMP ternyata masih tersimpan dengan baik di situ. Membaca lagi, mengingat lagi, membaca lagi tersenyum dan tertawa lagi seperti orang gila.... tapi asik...benar-benar asik....
Ingat jaman waktu ngerjain Mading (majalah dinding) di sekolah, ngikutin ekskul sekolah, jaman naksir sama cowo hahaha...lucu..dan ngomongin tentang taksir menaksir, anehnya dulu aku gak pernah tertarik sama kakak kelas, sukanya sama teman sepantaran... padahal sebenarnya cowo dan cewe pada usia yang sama di jaman itu (13 tahun) memiliki frekuensi yang berbeda..karena biasanya cewe lebih cepat matang daripada cowo..jadi yang cewe-cewe naksir sama temen cowonya..yang cowo-cowo ternyata cuma nganggap just friend....hahahah...kasian..kasian..... dan itu terjadi juga padaku.... hihihihi....
tapi namanya juga cinta monyet paling bertahan 2 minggu sampai 2 tahun (lhoooooo....hehehe,,,)

dan ternyata waktu SMP aku suka menulis cerpen.. sebenarnya sih mau nulis cerpen yang sesuai umur tp karena aku dewasa sebelum waktunya jadinya malah cerpen roman gitu, hadehhhhh... ada 10 cerpen udah ku buat ternyata hehehe.... dan aku baru nyadar setelah membuka lagi buku Agenda ku.. sampul fido dido (cukup ngetrend di jaman itu dulu), dan sebenarnya sampai sekarang aku masih suka menulis (atau mengetik lebih tepatnya)... jadi ingat salah satu mimpiku mau jadi penulis hahahaha.... kesampaian gak y???

dan satu lagi kebiasaan ku waktu jaman SMP.., apa hayooooo, aku suka meramal...hahaha... asik tuh kalo sudah meramal..banyak teman-teman pada ngantri untuk ku ramal.. ngeramalnya pake kartu atau pake media tangan. dan anehnya banyak benernya.... hihihihihi..... bahkan beberapa teman masih ingat ramalannya ketika ku ramal..maksudnya mereka masih ingat aku ngomong apa aja waktu itu..padahal akunya udah lupa ngomong apa...hahaha... tuuu asik khan inget yang dulu-dulu..
dan ada teman yang bertanya, sampai sekarang masih bisa meramal kah an? dan aku cuma cengar cengir aja... karena udah gak pernah lagi mencobanya.

trus ketemu sama teman-teman SMP di duania nyata maupun di FB, BB atau sosial media yang lain.. juga memberikan kelucuan sendiri... dulunya kurus sekarang tambun..dulunya hitam sekarang putih..dulunya jelek sekarang ganteng-ganteng, dan cantik-cantik...
20 tahun .. pasti banyak yang terjadi ...banyak yang berubah...wajar....

tapi rasanya masih sama... kegembiraan, kulucuan, keceriaan,  masih sama seperti 20 tahun yang lalu...

Forever young...umur boleh terus bertambah tapi semangat dan keceriaan ini biar lah tetap sama seperti 20 tahun yang lalu.... :)


Pengaruh Tipe Kepribadian dalam Proses Rotasi-Mutasi

28-8-2014 (artikel untuk butik edisi ke 4)



Ketika rumor tentang mutasi dan rotasi ramai dibicarakan, isu ini menjadi  bahan yang “gurih” di kalangan pegawai, walaupun sebenarnya belum tentu kebenarannya.  Si A dari bidang ini dipindah ke bidang itu,  si B dari bagian ini dipindah ke bidang itu, atau si C dari Kabupaten ini dipindah ke Kabupaten itu dan lain sebagainya.
Dari banyaknya tema pembicaraan yang terjadi, ada sebuah pertanyaan yang menarik dari seorang teman kepada saya yaitu “Apakah ada perbedaan dampak mutasi dan rotasi ini bagi pegawai bila dikaitkan dari aspek psikologi seseorang?” dan pertanyaan pun meluas menjadi  “Pekerjaan yang seperti apa yang cocok bila dikaitkan dengan tipe kepribadian ini?”, “Apakah tidak sebaiknya menempatkan seseorang sesuai dengan tipe kepribadiannya?, “Bila ternyata tipe kepribadiannya tidak sesuai dengan jenis pekerjaannya bagaimana?”  Wah… ternyata banyak pertanyaan menarik bila dikaitkan antara tipe kepribadian dengan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadiannya; dan bagaimana dampaknya bila ternyata ada ketidaksesuaian?
Apalagi ketika reformasi birokrasi dicanangkan, keinginan untuk bisa menempatkan the right man on the right place yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan organisasi selama ini yang saya amati jarang melibatkan unsur tipe kepribadian (psikologis) dari pegawai yang bersangkutan. Tema ini menjadi sangat menarik untuk diulas lebih mendalam, bahwa sebenarnya seberapa penting pengaruh unsur tipe kepribadian ini dalam proses mutasi? Dan apakah perlu dijadikan bahan pertimbangan juga?
Dakam tulisan ini, saya coba mengaitkan tipe kepribadian tersebut dalam proses mutasi pegawai. Ketika kuliah saya pernah mendapat materi tentang tipe kepribadian manusia. Dari banyaknya teori tentang tipe kepribadian manusia, yang paling popular adalah teori dari Claudius Galen, walaupun sebenarnya teori ini pertama kali dicetuskan oleh Hipocrates.  Teori ini membagi 4 kepribadian manusia yaitu Koleris, Sanguinis, Plegmatis dan Melankolis.  Setiap kepribadian mempunyai karakteristik yang berbeda Koleris yang kuat juga berjiwa pemimpin, Sanguinis yang popular diantara rekannya, Plegmatis yang tenang dan cinta damai, serta Melankolis yang perfeksionis.  Tidak ada satu kepribadian yang lebih baik diantara yang lain, semuanya mempunyai kekuatan dan kelemahan, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini :


Setelah melihat gambar tersebut kita pasti mulai menebak, kira-kira saya ini masuk ke tipe yang mana ya? Sanguinis, koleris, melankolis atau koleris? Atau malah perpaduan sanguinis plegmatis? Koleris sanguinis? melankolis koleris? atau melankolis plegmatis? mungkin saja, tapi umumnya ada satu tipe kepribadian yang lebih menonjol yang menggambarkan karakter orang tersebut.
                Lalu bagaimanakah tipe kepribadian ini bila dikaitkan dengan cara/sikap bekerjanya, mari kita simak penjelasan yang saya ambil dari berbagai sumber :

Tipe Koleris
Orang koleris dikenal sebagai orang yang keras, tegas, dan sangat menuntut. Selain memiliki energi yang besar untuk melakukan hal-hal yang sulit, mereka juga memiliki dorongan dan keyakinan yang kuat akan kemampuan diri mereka. Mereka pantang menyerah. Tidak ada yang namanya “kegagalan” dalam kamus mereka. Bila mereka gagal, mereka akan terus mencoba dan mencoba lagi. Mereka sangat suka mendapat peran sebagai pemimpin dan pemegang wewenang. Selain memiliki energi yang besar, mereka juga berpikir dengan cepat. Mereka cepat dalam mengambil keputusan. Orang koleris tidak bisa diam. Mereka selalu saja mencari suatu pekerjaan, kegiatan, atau proyek untuk dikerjakan. Kekuatan ini membuat mereka mampu mengerjakan beberapa tugas sekaligus dengan hasil yang sama baiknya. Selain berbakat sebagai pemimpin, orang koleris sangat dinamis dan aktif serta sangat membutuhkan perubahan. Orang koleris mempunyai kebutuhan mendasar berupa tantangan, pilihan, dan pengendalian. Mereka akan sangat termotivasi untuk melakukan sesuatu bila ketiga komponen ini terpenuhi. Dalam pekerjaan, orang koleris selalu berorientasi pada target yang harus dicapai. Bila menghadapi masalah mereka akan selalu mencari pemecahan yang praktis. Yang penting bagi mereka adalah hasil akhir, tidak peduli bagaimana caranya, yang penting target bisa tercapai. Mereka juga tidak suka pada orang yang kerjanya lamban atau berbicara tidak langsung ke sasaran. Kelemahannya adalah apabila kekuatan mereka digunakan secara belebihan. Karena kelemahannya ini orang koleris terkadang kurang bijaksana dalam bertindak, mereka seringkali menjadi sangat marah terhadap hal-hal kecil atau tindakan yang mereka anggap bodoh. Dan kalau sudah marah, mereka bisa sangat kasar dalam berbicara. Mereka dapat menghancurkan hanya dengan menggunakan kata-kata. Walaupun orang koleris penuh temperamen, mudah marah, mereka juga mudah memaafkan orang lain. Mereka juga bisa dengan mudah melupakan kemarahannya. Sering terjadi, sementara orang di sekitarnya masih bingung dengan apa yang terjadi, orang koleris sudah lupa apa yang tadi membuatnya marah. Jumlah orang koleris dalam masyarakat berkisar 10% dari total populasi. Beberapa jabatan pekerjaan yang biasanya dimiliki oleh tipe ini yaitu direktur, owner, bos, dokter.

Tipe Sanguinis
Orang sanguinis dikenal ramah dan sangat suka berbicara. Mereka pintar membuat kesan. Mereka bisa berbicara kepada siapa saja dengan menggunakan topik apa saja, tidak susah bagi mereka untuk memulai suatu komunikasi meskipun dengan orang yang baru mereka temui. Mereka penuh inspirasi dan juga sangat aktif. Dengan kemampuan bicara yang prima, orang sanguinis dapat mempengaruhi orang lain untuk percaya pada apa yang mereka katakan. Sikap mereka cenderung optimis. Berbeda dengan orang koleris yang sangat suka memegang kendali atau menjadi pemimpin, orang sanguinis cenderung menjadi pengikut. Mereka memiliki dorongan yang sangat besar agar semua orang menyukai mereka, sehingga mereka mau melakukan apa saja untuk menyenangkan hati orang lain. Mereka biasanya mempunyai banyak sekali kawan dan mengenal banyak orang penting. Mereka sangat menyukai kehidupan sosial di mana mereka bisa bertemu dengan orang lain dan terlibat dalam pembicaraan. Orang sanguinis juga mempunyai rasa humor yang tinggi. Kebutuhan mendasar dari seorang sanguinis berupa pengakuan dan penghargaan. Mereka sangat takut kehilangan popularitas atau kehilangan kawan. Akibatnya, orang sanguinis sangat rawan akan godaan atau cobaan. Mereka akan melakukan hal-hal yang mungkin bertentangan dengan nilai yang mereka pegang demi popularitas atau agar tidak kehilangan kawan. Dalam pekerjaan, orang sanguinis tidak suka dengan pekerjaan yang rutin dan maraton. Mereka sangat menyukai kegiatan yang bersifat spontan. Mereka juga tidak berkeberatan untuk menjadi sukarelawan dalam melakukan suatu tugas. Mereka kreatif dan inovatif serta selalu memikirkan kegiatan baru yang menyenangkan. Orang sanguinis mempunyai energi dan antusiasme, pandai memberikan ilham bagi orang lain, dan pintar mendorong serta memotivasi orang lain untuk turut bekerja. Kelemahannya adalah orang sanguinis sering tidak disiplin dan tidak menepati janji. Mereka sulit bertahan dalam satu proyek yang rumit dan memakan waktu lama. Rentang fokus mereka pendek. Apapun jalur karier yang mereka pilih, mereka selalu tidak puas. Jumlah orang sanguinis di masyarakat sekitar 25-30%. Beberapa jabatan yang biasanya dimiliki oleh tipe ini adalah presenter, penyiar, marketing, pengacara dan sekretaris.

Tipe Plegmatis
Orang plegmatis adalah tipe orang yang paling menyenangkan untuk dijadikan kawan. Berlawanan dengan orang koleris yang keras dan sangat menuntut, orang plegmatis tidak mendesak, dan tidak suka memerintah. Mereka mempunyai sikap pemalu dan tidak suka menonjolkan diri. Mereka lebih suka berada di belakang layar dan tidak senang menjadi pusat perhatian.  Mereka menyukai keramaian dan sosialisasi, sejauh keramaian itu tidak berpusat pada diri mereka. Orang plegmatis adalah orang yang sopan dan mempunyai aturan yang baik dalam pergaulan. Selain tertutup, orang plegmatis adalah orang sangat baik dalam menyimpan rahasia. Mereka tidak suka konflik dan pertentangan. Mereka juga tidak banyak menuntut karena mereka tidak terlalu menuntut. Orang plegmatis memilki sifat konservatif, teratur, mereka melakukan sesuatu dengan metode yang baku, teruji, dan standar tanpa banyak variasi, di samping itu mereka efisien dan sangat praktis. Mereka selalu mencari solusi yang paling sederhana dari setiap masalah yang dihadapi. Dalam mengerjakan suatu pekerjaan, orang plegmatis hanya bisa mengerjakan satu hal dalam satu waktu tertentu. Mereka tidak bisa mengerjakan banyak hal secara bersamaan. Kebalikan dari Sanguinis, orang plegmatis mampu dan senang mengerjakan pekerjaan yang bersifat monoton dan berulang serta tidak banyak variasi. Mereka suka berpegang pada hal-hal yang mereka tahu akan berhasil. Mereka suka dengan rutinitas karena hal ini membuat mereka merasa nyaman.  Meskipun begitu Orang plegmatis dapat diandalkan, mereka sangat baik dalam menerima perintah. Satu hal yang sangat sulit dilakukan oleh mereka adalah berkata ”tidak.” Mereka memiliki sifat menyerah dan suka menyenangkan orang lain. Sifat tidak tegas ini sering kali disalahgunakan oleh orang dengan tipe kepribadian lain untuk memanfaatkan atau memanipulasinya.  Orang plegmatis mempunyai kebutuhan mendasar penghargaan, pengarahan dan penerimaan.  Bila mereka tidak diberi penghargaan dan penerimaan maka mereka akan menjadi frustrasi dan menyerah, tidak mau mengerjakan apa-apa lagi. Mereka akan sangat bahagia bila kebutuhan ini bisa mereka dapatkan. Orang plegmatis adalah tipe penonton – kurang aktif dan kurang berinisiatif. Sebaliknya, bila mereka mendapat pengarahan dan bimbingan, mereka akan mau mengerjakan lebih banyak daripada yang diharapkan. Jumlah orang plegmatis di masyarakat sekitar 30-35%. Beberapa jabatan yang biasanya dimiliki oleh tipe ini adalah staf administrasi, konselor, customer service.

Tipe Melankolis
Orang melankolis adalah orang yang serius dan tertutup, namun cerdas dan sangat kritis dalam berpikir. Mereka dapat mengerjakan suatu hal dengan jauh lebih tekun dibandingkan tipe kepribadian yang lainnya. Mereka memahami sesuatu setahap demi setahap, dan mereka menjalani sebagian besar hidupnya dengan sangat serius. Orang melankolis mempunyai pemikiran yang kritis. Mereka mampu menganalisis suatu keadaan dengan jauh lebih baik dibandingkan dengan tipe-tipe kepribadian lainnya. Mereka memiliki kemampuan luar biasa dalam ”melihat di balik layar” dan memahami apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Mereka bisa melihat hal-hal yang tidak terlihat oleh kebanyakan orang karena tingkat ketelitian dan ketajaman analisisnya. Mereka adalah individu yang cakap. Mereka meneliti fakta-fakta dan mengikutinya dengan sangat hati-hati. Mereka melakukan perencanaan dan mengikuti rencana itu. Moto mereka adalah : ”Rencanakan kerja Anda, Kerjakan rencana Anda.” Orang melankolis senang dengan detail. Mereka menyukai data, fakta, angka-angka, dan grafik. Semakin detail dan lengkap informasi yang mereka terima mereka semakin suka. Mereka akan menghitung untung ruginya dengan ketelitian yang sangat tinggi. Ini adalah satu kemampuan yang tidak dapat ditandingi oleh kepribadian-kepribadian lainnya. Orang melankolis senang menjadi benar – bukan karena mereka merasa lebih baik daripada orang lain, tetapi mereka hanya ingin menjadi benar, apalagi yang berhubungan dengan pekerjaan. Bagi mereka, ”setiap pekerjaan yang layak dilakukan, layak untuk dilakukan dengan sebaik-baiknya”. Mereka merasa bahwa pekerjaan mereka akan mencerminkan siapa diri mereka. Oleh sebab itu, hasil kerjanya harus benar dan baik itulah sebabnya seorang melankolis terkenal sebagai si perfeksionis, ia selalu ingin meningkatkan kinerjanya. Orang melankolis mempunyai kebutuhan mendasar berupa jawaban yang bermutu dan didukung dengan data-data yang lengkap dan akurat. Dalam pekerjaan, orang melankolis selalu berorientasi pada jadwal. Mereka juga sangat terorganisir dan tertib. Orang melankolis sangat analitis, jarang salah, idealis dan setia pada tradisi. Seorang melankolis sangat kuat dalam memegang prinsip dan keyakinannya, tekun dalam mengejar cita-cita yang ingin mereka capai, dan mereka sangat rela berkorban. Mereka dengan tak kenal lelah untuk menghasilkan suatu pekerjaan yang baik. Mereka sangat berhasrat untuk memberikan hasil kerja yang baik dan maksimal walaupun itu berarti mereka harus bekerja keras dan memakan waktu lama. Mereka biasanya lebih mementingkan tugas yang harus mereka kerjakan daripada diri mereka sendiri. Orang melankolis itu sangat rapi mereka ingin segala hal tersusun serapi mungkin. Sifat kritis dan negative membuat mereka cenderung melihat hal-hal yang salah daripada hal-hal yang benar. Bila melihat gelas berisi air hanya separuhnya, mereka akan mengatakan bahwa gelas itu setengah kosong, dan bukan setengah penuh. Orang melankolis juga suka berteori. Mereka suka sekali menjelaskan suatu keadaan berdasarkan teori yang mereka pegang. Dan mereka merasa bahwa teori mereka inilah yang paling benar. Orang melankolis cenderung tidak suka bersosialisasi. Mereka merasa lebih damai dan bahagia dengan diri mereka sendiri. Orang melankolis suka melindungi dirinya sendiri. Mereka tidak mau mengambil resiko karena ada kemungkinan mereka akan gagal. Sifat ini membuat mereka sangat segan mencoba hal-hal baru. Orang melankolis juga sangat pendendam. Tidak mudah bagi mereka untuk memaafkan orang yang pernah melakukan kesalahan pada mereka. Jika mereka ingin membalas perbuatan Anda, maka mereka bisa sangat sabar menunggu waktu yang tepat untuk melakukan pembalasan yang setimpal. Sangat sulit bagi orang melankolis untuk melakukan konsultasi atau terapi bagi persoalan pribadinya. Bagi orang melankolis, mereka tidak punya masalah – dan ini adalah masalah terbesar mereka. Jumlah orang melankolis di masyarakat sekitar 20-25%. Beberapa jabatan yang biasanya dimiliki oleh tipe ini adalah keuangan, computer, peneliti, Quality control, hakim dan notaris.

                Setiap tipe sudah diulas secara lebih mendalam, sekarang pertanyaannya bagaimana bila tipe-tipe ini harus mendapat pekerjaan yang kurang sesuai dengan karakternya? Bila kita bahas untuk BPS sendiri, bidang pekerjaan yang tersedia terbagi menjadi 2 jenis yaitu bidang teknis dan administrasi. Keduanya sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda, hanya mayoritas yang dihadapi dalam artian seorang teknis lebih sering berhadapan dengan teori/metode dan aplikasi sedang administrasi lebih ke pelayanan. Mungkin yang membedakan antara tipe-tipe ini dalam meghadapi sebuah pekerjaan dan apabila dihadapkan pada sesuatu yang baru/berbeda (dikaitkan dengan mutasi-rotasi) adalah pendekatan yang dilakukan. Seorang koleris sangat yakin pada kemampuan diri mereka sendiri serta sangat mandiri. Selain itu mereka mempunyai energi yang besar dan seorang workaholic. Mereka tidak akan mudah menyerah menaklukan tantangan yang dihadapi. Sementara seorang sanguinis yang supel dan fleksibel dengan kemampuan sosialisasinya yang bagus akan menggunakan pendekatan persuasif saat harus belajar sesuatu/tantangan yang baru, mereka akan menjalin relasi yang baik dengan lingkungannya dan belajar dari lingkungannya, mereka relative tidak mudah stress karena sifat optimis yang dimilikinya selain itu rasa ingin tahu yang besar membantunya untuk mempelajari hal-hal yang baru baginya.  Sedangkan seorang plegmatis dan melankolis pada awalnya mungkin akan merasa kesulitan karena mereka sebenarnya kurang menyukai/kurang antusias dalam menghadapi perubahan, tetapi seiring berjalannya waktu seorang plegmatis yang mempunyai sifat yang suka damai, tidak suka konflik akan berusaha mencari keselarasan dalam hidupnya. Mereka akan patuh, taat pada aturan karena pada dasarnya ia seorang yang profesionalitas dengan pekerjaannya. Sifatnya yang sabar dan mampu bekerja di bawah tekanan membantunya untuk menghadapi situasi yang baru. Lalu bagaimana dengan seorang melankolis?  diantara tipe-tipe yang ada mungkin tipe melankolis agak susah dalam menghadapi sesuatu yang baru karena sifatnya yang cenderung melihat dari sisi negative. Dalam prosesnya pada awalnya mungkin ia  akan berpikir pesimis, apakah ia sanggup mengahadapi atau menjalaninya tetapi seorang melankolis adalah seorang yang setia, tekun dan cerdas. Ia akan selalu berusaha untuk sempurna dan menjadi yang terbaik di bidangnya, ia akan mengerahkan kemampuannya untuk mempelajari hal baru yang dperlukan adalah keiklasan hati untuk bisa menerima perubahan itu.
Jadi  kembali disampaikan bahwa tidak ada dari tipe-tipe ini yang lebih unggul dari yang lain karena semua mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dan perbedaan-perbedaan yang ada hendaknya semakin memperkaya dan melengkapi kekurangan dan bukannya mencari kelemahan. Semoga rotasi dan mutasi yang dilakukan bukannya menghambat kapasitas seseorang tetapi justru membuatnya menjadi seorang yang serba bisa (multi-talented) dan semakin mengembangkan kemampuan diri untuk menjadi yang terbaik.

Memahami Area Diri



 15 Jan 2014 (artikel untik Butik edisi ke 3)

Seorang Bapak tiba-tiba masuk ke ruangan dengan setengah berteriak “Apa dia itu tidak pernah berkaca  dengan dirinya sendiri? Bisanya kritik, sukanya mencela, tapi dia sendiri juga suka melakukan hal yang sama!, saya tidak habis pikir!!”…. Pemandangan seperti ini mungkin juga pernah kita jumpai di sekitar kita, di dalam keluarga, lingkungan kerja atau saat kita hidup bertetangga.  Mungkin kita menjumpai ada orang dengan tipe tertentu yang acap kali suka melakukan kritik-kritik tertentu yang parahnya dia sendiri juga sering melakukan hal yang dikritik tersebut, atau jangan-jangan kita sendiri pernah melakukan hal seperti itu? , mengapa hal tersebut bisa terjadi? Saya ingat ada sebuah teori yang mungkin membantu memahami hal tersebut dan bisa juga membuat kita lebih memahami diri sendiri dan meningkatkan kepedulian kita terhadap sesama dan lingkungan.
Teori itu terkenal dengan nama Johari Window atau Jendela Johari, mungkin beberapa rekan sudah ada yang pernah mendengar dan mendapatkan teori ini. Teknik ini dikembangkan oleh 2 ahli Psikologi yaitu Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 untuk membantu memahami bagaimana hubungan diri dan lingkungannya.  Tujuan dari Jendela Jauhari ini  adalah untuk memperbaiki interaksi antar manusia agar dapat saling mengenal, mengetahui dan memperkecil kemungkinan konflik, dan teknik ini terkadang juga disinggung dalam ilmu komunikasi. Secara sederhana teknik ini dapat digambarkan sebagai berikut :







Known to self
 

Unknown to self
 
 

Known to other
 
KUADRAN  I
OPEN
KUADRAN II
BLIND
Unknown to other
 
KUADRAN III
HIDDEN
KUADRAN IV
UNKNOWN


1.       Kuadran I adalah area terbuka / Diri Terbuka (kita tahu, orang lain tahu)
Area ini adalah area bebas, pikiran ,perasaan, motivasi  diri kita juga diketahui oleh orang lain.

2.       Kuadaran II adalah Diri Buta (kita tidak tahu, orang lain tahu)
Seluruh hal mengenai diri kita yang orang lain tahu tapi kita tidak tahu karena cenderung kita abaikan, contohnya bila kita tanpa sadar mempunyai kebiasaan  menggigit kuku bila kita cemas.

3.       Kuadran III / Diri tersembunyi (Kita Tahu, orang lain tidak tahu)
Perilaku atau perasaan yang diketahui oleh diri sendiri tapi tidak diketahui oleh orang lain. merupakan segala sesuatu yang kita ketahui tentang diri kita tetapi rahasia bagi orang lain, termasuk segala hal yang tidak ingin kita tunjukan.

4.       Kuadran IV / Diri tak dikenali (Kita dan orang lain tidak tahu)
Dirinya maupun orang lain tidak mengetahui tentang kebenaran yang ada. Bisa jadi hal ini merupakan sesuatu hal yang ditekan ke alam bawah sadar kita. Hal ini mungkin bisa diketahui dari berbagi sumber seperti hypnosis atau mimpi.

Teori ini bisa dipakai dalam pergaulan kita sehari-hari atau saat kita menilai orang lain. Jendela Johari tiap orang akan berbeda-beda. Misalnya orang dengan kepribadian yang terbuka maka Jendela Joharinya akan tampak seperti ini :
I


II
III
IV

Orang seperti ini akan bersikap terbuka terhadap lingkungan di sekitarnya. Dia akan mudah untuk menerima diri sendiri ataupun masukan dari lingkungannya. Responnya tulus dan apa adanya terhadap orang lain.

Atau bisa juga jendela johari seseorang seperti ini:
I
II
 III
IV
Orang seperti ini cukup terbuka terhadap orang lain, orang lain juga cukup mengenalnya tetapi sebenarnya banyak hal dalam dirinya yang dia rahasiakan ke orang lain. Orang lain sebenarnya belum betul-betul mengenal dirinya. Sehingga bisa saja terjadi salah persepsi dari orang lain terhadap dirinya.  Dan masih banyak lagi contoh model yang lainnya.
Saat kita berusaha memahami jendela seseorang, jendela kita akan bergerak ke bawah atau ke kanan untuk menempatkan info ke dalam jendela kita yang terbuka (kuadran I). Dengan menggunakan teknik ini diharapkan kita dapat mengurangi area di kuadran 2 (yang berisi orang lain tahu tapi kita tidak tahu karena sesuatu itu kita anggap tidak ada atau tidak kita perdulikan) karena dengan mengurangi area blind kita diharap  mampu memperbesar kuadran 1, meningkatkan awareness (sadar diri/kepedulian) dan hubungan interpersonal. Namun ada beberapa faktor yang menghambat seseorang dalam memperbaiki jendela dirinya yaitu faktor eksternal seperti faktor lingkungan dan faktor internal atau faktor dalam diri orang tersebut seperti keengganan untuk berubah dan faktor usia.

Setelah memahami teknik di atas kita diharapkan lebih mengenali diri sendiri, kekuatan dan kekurangan kita mulai bisa mengira-ngira bahwa selama ini pola laku kita lebih mengarah di kuadran berapa? I,II,III atau IV, dan sekarang hingga ke depannya kita ingin berada di area mana? manusia memiliki kemampuan untuk mengubah atau mengembangkan diri jadi selagi ada keinginan tidak ada yang mustahil untuk berubah.

Rabu, 12 Maret 2014

saat istirahat

13 Maret 2014

Satu persatu orang di ruangan pergi untuk istirahat...yeah...karena emang udah waktunya.
Aku salah satu yang masih stay di meja kerjaku.
Perasaan ku di kantor ini akhir-akhir ini emang gak gitu bagus. Butuh nyali besar bagiku ketika harus melalui 1 hari di kantor ini (agak lebay kali ya...)

Menyadari perasaan ku yang lagi meloy... aku gak mau semakin merasa menjadi-jadi... so.. waktu istirahat kali ini aku berusaha mencari hiburan sejenak... walau sebenarnya masih bingung mau kemana hehehe....

Mau makan...belum laper..habis makan gorengan 2 tadi...
kemana y????
dan pikiranku tertuju pada suatu tempat baru... aku pernah sekali kesana tapi gak dibukain pintu...dan kali ini aku mencoba lagi peruntunganku... apa masih tidak dibukakan pintu?? (hmmmmm......)

ternyata aku cukup beruntung kali ini...begitu memasuki pelataran parkirnya..aku mendengar ada suara anak-anak.... hai...berarti ada orang ini pikirku...

singkat cerita... aku berhasil bertemu dengan penjaga panti ini... seorang ibu yang mungkin usianya sekitar 50an tahun... bernama ibu fitri, ramah mengajakku dan membawaku melihat lebih jauh tempat itu... nyaman dan cukup bersih... terdiri dari 2 lantai...di lantai yang ke dua ada 3 kamar sepertinya.. tempatnya bagus... perabotannya pun lengkap...

ada 3 anak di tempat itu namanya Vicko (hampir 2 tahun), Vicki (9 bulan) dan Vino (1 bulan). Menurut ibu Fitri, anak-anak ini anak 'terbuang' hasil perselingkuhan orang tuanya.... kasian... apalagi masih ada yang baru 1 bulan...

Bertanya singkat tentang bagaimana mereka, apa yang mereka butuhkan, aku ingin menjadi bagian di tempat ini... walau mungkin bantuan yang ku berikan tidak seberapa....

so... setelah itu.. aku pulang dengan perasaan yang lebih baik...wajah anak-anak itu masih teringat jelas dalam pikiranku....

Vicko...
Vicki....
Vino ..... (seperti nama anakku)

Senin, 16 Desember 2013

Bosan di sini

Tidak semua niat baik diterima baik pula...

hm.....
Dalam hidup...tidak pernah sedikitpun aku punya niat untuk sengaja melakukan kesalahan, menyakiti hati orang, melupakan sesuatu... berbuat curang, kejam, jahat, sombong....apapun itu..

tapi kenapa sering sekali terjadi miskomunikasi yang melibatkan diriku... akunya yang terlalu blak-blakan kah? aku nya yg ngomong kadang gak merhatiin sekitar atau perasaan seseorang kah atau memang aku memang tidak mengerti tata krama, sopan santun, perasaan hati orang?
serasa aku selama ini hidup sendiri dalam duniaku. aku sebenarnya ingin keluar dari dunia ku, dari lingkaran ku, tapi baru sebentar aku merasa nyaman untuk keluar dari lingkaran ku ada saja kejadian atau peristiwa yang akhirnya membuat aku menarik diri lagi dan kembali ke dalam dunia ku.. ke dalam lingkaran ku.. ke dalam zona ku...

aku rindu.. bisa menemukan seseorang yang dimana bersamanya aku bisa tanpa ragu menampilkan diriku yang apa adanya....
disini..... sulit sekali buat aku untuk menemukannya. saat dekat dengan seseorang yang ku anggap bisa ku jadikan 'sahabat' ...pasti ada saja kejadian yang akhirnya menjadikan aku menutup rapat lagi hati ku untuk berbagi bersama... suka..duka...
Hidup terasa membosankan tanpa 'sesuatu' yang hilang itu
dan kenapa hanya di tempat ini aku merasakan seperti itu??

sebelum-belumnya aku tidak pernah merasa kesulitan untuk mendapatkan teman yang sejalan, seorang yang dimana bersamanya aku bisa menampilkan diriku apa adanya.... saat dimana aku tidak perlu berpikir dulu sebelum bertindak, sebelum melangkah, sebelum berbicara.....
tapi kenapa disini terasa berbeda ??
aku yang berubah ? atau memang lingkungan yang tidak cocok dengan aku....

Pengen bisa dengan bebas ekspresiin marahku, kesalku, senangku
tapi semua tertahan ketika...aku dihadapkan pada perasaan seseorang ...